Tuesday, December 5, 2017

Teknik Pengereman

by on December 05, 2017
Salah satu fitur yang berkaitan dengan teknik pengereman adlah Anti Lock Brake System (ABS), Electronic Force Brake Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA).


ABS berfungsi agar ban tidak terkunci saat terjadi pengereman. Caranya injak sekuat tenaga pedal rem sambil arahkan mobil ke tempat yang lebih aman.
EBD berfungsi mendistribusikan daya pengereman ke setiap roda sesuai beban kendaraan. Mekanisme ini bekerja bersama ABS dan sangat bermanfaat ketika mengerem pada jalan menikung. Semestara itu, BA berguna untuk menambah daya pengereman saat mengerem mendadak. mekanisme ini bekerja berdasarkan kecepatan meginjak pedal rem pada kondisi darurat. Sehingga dengan sedikit injakan tapi cepat, mobil dapat berhenti dengan cepat.

Rem

by on December 05, 2017
Berfungsi untuk memperlambat dan memberhentikan putaran roda. Pendapat para ahli, keselamatan aktivitas tersulit dari mengemudi adalah "bagaimana nengerem dengan baik dan benar"

Rem terdiri dari: 
a. Rem Anti Lock (Pedal Rem)
    Berfungsi untuk memperlambat dan memberhentikan putaran roda, hindari pengereman mendadak,
    baik pada permukaan licin maupun turun. Gunakan rem secara perlahan-lahan untuk menghindari
    hal-hal yang tidak diinginkan, juga untuk kestabilan kemudi dari kendaraan anda.
b. Rem Parkir (Rem Tangan)
    Rem Parkir digunakan ketika kendaraan Anda parkir/ berhenti.
    Caranya: Tekan pedal rem hingga mobil berhenti, kemudian tarik rem parkir. Untuk membebaskan
    (membuka) tarik tuas rem ke atas sedikit (1), kemudian tekan tombol pembebasan penguncian, lalu
    turunkan.

Moda Transmisi Otomatik

by on December 05, 2017

Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke posisi tertentu. Posisi tuas transmisi otomatik disusun mengikuti format P-R-N-D-3-2-L, sama ada di kiri ke kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N aja.
Umumnya moda transmisi otomatik adalah seperti berikut:
1. P (Park) adalah posisi untuk kendaraan parkir, Transmisi terkunci pada posisi ini sehingga
    kendaraan tidak bisa didorong.
2. R (Reverse) adalah posisi untuk memundurkan kendaraan.
3. N (Neutral) adalah posisi gir netral, hubungan mesin dengan roda dalam keadaan bebas.
4. D (Drive) adalah posisi untuk berjalan maju pada kondisi normal.
5. 2/S (Second) adalah posisi untuk berjalan maju di medan pegunungan.
6. 1/L (Low) adalah posisi maju pada gir ke satu, hanya digunakan pada saat mengendarai pada
     medan yang sangat curam.

Sedangkan opsionalnya adalah:
1. 3 adalah posisi untuk berjalan maju dan transmisi tidak akan berpindah pada posisi gir atas.
2. O/D (Over Drive) adalah posisi supaya perpindahan gir pada transmisi terjadi pada putaran
    mesin yang lebih tinggi.

Saat Menghidupkan & Mulai Menjalankan Kendaraan dengan Transmisi Otomatis

by on December 05, 2017

Saat akan menghidupkan mesin
1. Pastikan rem tangan terpasang
2. Injak pedal rem dengan kaki kanan
3. Pastikan tuas transmisi pada posisi [P]
4. Hidupkan Mesin

Saat akan menjalankan kendaraan
1. Injak rem dengan kaki kanan, karena kendaraan cenderung akan maju sendiri meski pedal gas
    belum diinjak.
2. Pindahkan transmisi ke posisi [D] untuk maju atau [R] untuk mundur.
3. Jangan menginjak pedal gas saat Anda memindah tuas transmisi
4. Lepaskan rem tangan, lepas pedal rem secara perlahan, kemudian tekan pedal gas dengan hati-hati
    (secara bertahap).

Saturday, December 2, 2017

TEKNIK-TEKNIK MENGEMUDI BELOK DI TIKUNGAN DAN PERSIMPANGAN

by on December 02, 2017
Langkah-langkah dan trik yang harus diperhatikan:
1. Biasakan mengemudi pada jalurnya
2. Berikan tanda belok (lampu sein) ke kiri atau ke kanan kemana Anada akan belok.
3. Perhatikan/ kontrol kiri, kanan dan belakang untuk melihat/ membaca situasi jalan, apakah
    kendaraan Anda aman jika melakukannya hal tersebut.
4. Upayakan kecepatan maksimal 20 km/jam (disesuaikan dengan situasi jalan)
5. Beri kesempatan kendaraan lain (lawan) jika jalur kita yang akan dilalui didahului kendaraan
    lawan (berikan kesempatan jika kendaraan anda ingin aman).
6. Jika telah melakukan putaran setir belok, untuk meluruskan pada posisi semula, Anda harus
    memutarnya kembali sebagaimana Anda melakukan putaran setir ketika Anda memutar pada saat
    belok.
7. Jika Anda akan belok kiri lakukan putaran setir ketika ujung kepala kendaraan Anda sudah
    melewati kira-kira 1/4 (seperempat) sudut belokan, sedangkan untuk belok kanan lakukan putaran
    setir ketika ujung kepala kendaraan anda sudah melewati kira-kira 1/2 (setengah) sudut belokan,
    kemudian untuk mengembalikan putaran setir, lakukan putaran sebagaimana Anda memutar pada
    saat belok atau sesuaikan dengan kondisi jalan.

Perhatikan contoh rambu-rambu dibawah ini, yang menunjukkan peringatan belok di tikungan:
1.
  
Gambar tersebut menunjukkan tanda tikungan ke kiri, kira-kira menikung 60 derajat, sehingga putaran setir yang harus dilakukan: putar ke kiri kira-kira 1/2 - 3/4 (setengah sampai tiga per empat) dari puataran setir).
2. 
Gambar tersebut menunjukkan tanda tikungan ke kanan, kira-kira menikung 60 derajat, sehingga putaran setir yang harus dilakukan: putar ke kanan kira-kira 1/2 - 3/4 (setengah sampai tiga per empat) dari putaran setir.

3. 
 Gambar tersebut menunjukkan tanda tikungan tajam ke kiri, kira-kira menikung 90 derajat, sehingga putaran setir yang harus dilakukan: putar ke kiri kira-kira 1 1/4 (satu seperempat) dari putaran setir.

4.
 Gambar tersebut menunjukkan tanda tikungan tajam ke kanan, kira-kira menikung 90 derajat, sehingga putaran setir yang harus dilakukan: putar ke kanan kira-kira 1 1/4 (satu seperempat) dari putaran setir.